Bukanpadang pasir, melainkan dataran garam terbesar di dunia bernama Salar de Uyuni, dengan luas 10.582 kilometer. Letaknya ada di antara Potosi dan Oruro, dekat puncak Pegunungan Andes, Bolivia. Dataran garam ini terbentuk oleh danau prasejarah yang kering, permukaannya pun tertutup oleh lapisan garam setinggi beberapa kaki. JawabanTTS. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS sungai kering dipadang pasir . Rabu 13 Januari 2021 12:57 Reporter : Kurnia Azizah. Sungai di Tengah Padang Pasir Arab. Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com. Selama ini banyak masyarakat Indonesia yang mengenal Jazirah Arab sebagai wilayah yang tandus. Sebagian besar dipenuhi padang pasir yang begitu luas dan terkesan gersang. Vay Tiền Nhanh. Jakarta - Shibam disebut sebagai Manhattan dari padang pasir. Sebab, kota tua ini punya bangunan-bangunan tinggi sebelum menara pencakar langit dikenal pada abad ke-19. Bedanya, jalanan Shibam berdebu pasir dan dilalui tua Shibam terletak di padang pasir di tengah Yaman. Ada sekitar warga yang tinggal di kawasan Hadramaut ini, seperti dikutip dari Atlas Obscura. Kendati tak padat, kota persimpangan Asia, Afrika, dan Eropa ini sempat jadi titik perdagangan rempah dan bangunan-bangunan pencakar langit Shibam berdiri menjadi situs Warisan Dunia UNESCO? Begini semula berdiri sekitar abad ke-3 Masehi, atau sekitar tahun 200. Bangunan-bangunan maajid di Shibam sebagian berdiri dari abad ke-9 dan 10, sedangkan kastil-kastil berdiri dari abad ke-13, dikutip dari laman World Heritage Convention 1530-an, Shibam dibangun sebagai kota pencakar langit bertembok di atas bukit. Kota ini berdiri di atas taji berbatu beberapa ratus meter di atas dasar wadi. Sebab, banjir besar menghancurkan sebagian besar pemukiman yang masa Renaisans, mulailah dibangun 500 bangunan rapat itu seperti Manhattan, Amerika Serikat hari ini. Bahannya dari batu bata lumpur, tetapi mampu memberikan perlindungan warga Shibam dari serangan di bangunan di Shibam memiliki tinggi 5-11 lantai. Ini menjadikan Shibam sebagai kota tua dengan bangunan lumpur tertinggi di Arsitektur CemerlangRumah-rumah menara di Shibam berdiri di balik tembok kota. Tata letaknya yang padat menandakan kebutuhan perlindungan dari saingan serta prestise ekonomi dan politik abad ke-16 sampai Warisan Dunia UNESCO menilai tata letak kota tua ini merupakan contoh luar biasa pemukiman manusia di atas wadi palung sungai kering, penggunaan lahan, perencanaan kota, dan munculnya arsitektur domestik dari lanjut, pemukiman di atas daratan bekas banjir, desain fungsional, bahan, dan teknik konstruksi pemukiman di Shibam dinilai merupakan ekspresi budaya tradisional Arab dan muslim yang luar biasa, tetapi sangat juga memiliki lahan-lahan pertanian beririgasi. Oasis, fungsi dan hubungannya dengan kota juga masih utuh. Temuan ini menunjukkan adanya sistem ekonomi terpadu yang melibatkan pertanian banjir, pembentukan lumpur, dan penggunaan lumpur untuk konstruksi bangunan. Keunikan ini tidak tidak ada di wilayah lain Lumpur BerkalaRumah-rumah tinggi Shibam tidak kebal kerusakan. Agar tidak runtuh terkikis angin dan hujan, lapisan lumpur baru harus dioleskan ke dinding secara dalam tembok kota, semua elemen fisik, fitur, dan struktur perkotaan penting sebagian besar tidak rusak dan dalam kondisi baik. Namun, pada 2008, badai tropis dan banjir menyebabkan beberapa bangunan Shibam runtuh. Serangan Al Qaeda 2009 juga merusak situs kota tua ini, rumah tertinggi di Shibam memiliki 8 lantai, atau sekitar 29,15 meter. Rata-rata rumah setempat memiliki 5 lantai, seperti dikutip dari World Heritage UNESCO, Shibam mengusung nilai universal luar biasa. Atribut pentingnya antara lain tata kota rentan banjir, cakrawala kota, tembok kota, bangunan tradisional, serta hubungan antara kota dan lanskap sekitar yang terus tidak dipungkiri, keasliannya terancam secara tidak langsung oleh gangguan dari luar. Dalam kasus tertentu, warga Yaman pun punya kecenderungan mengganti bahan tradisional dengan struktur Shibam berubah jadi kota beton, apakah detikers tertarik berkunjung? Simak Video "UNESCO Ungkap Alasan Situs Warisan Dunia Terancam Kehilangan Statusnya" [GambasVideo 20detik] twu/pal - Ada sungai mengalir deras di tengah gurun pasir Arab Saudi, banyak ikan nila dan lele. Hal itu dibeberkan oleh Alman Mulyana dalam video di kanal YouTube-nya diunggah pada 26 September 2020 lalu. Kala itu Alman bersama rombongan mengunjungi sebuah sungai tersebut yang membuatnya kagum. Pasalnya suasananya sangat kontras ketika di sampingnya ada gurun pasir, sedangkan sebelahnya ada air sungai mengalir deras. Terlebih menurut Alman di Arab Saudi sangat jarang turun hujan. Berbeda halnya dengan di Indonesia yang sering hujan. Bahkan, Alman mengaku melihat sungai tersebut serasa di Indonesia. Jika orang Indonesia melihat derasnya aliran sungai menjadi hal yang biasa. Tapi lain halnya jika bertandang ke Jazirah Arab. Wilayah ini terkenal sebagai daerah yang tandus dan kering. Namun ternyata, ada juga satu keunikan yang tersembunyi di Jazirah Arab, yang dijamin akan membuat warga Indonesia terkejut. Di wilayah itu tersimpan keajaiban sungai yang mengalir begitu deras. Lokasinya memang tersembunyi, jauh dari perkotaan. Alman memperlihatkan sungai yang membelah padang pasir yang kering. Demi mendapatkan sensasi sungai yang deras di tengah panasnya padang pasir Arab, Alman dan teman-temannya rela melakukan perjalanan panjang di tengah padang pasir. Untuk mencapai tujuan, Alman hanya mengandalkan jejak ban mobil yang sebelumnya lewat. Ini dilakukan mereka tidak tersesat di tengah gurun. Selain deras, sungai yang akan didatangi Alman juga dipenuhi ikan. Karena itu, selain ingin menikmati sensasi sungai di tengah gurun pasir, Alman juga sudah menyiapkan peralatan untuk memancing. "Ini kita sudah bawa jaring, mau mancing," katanya. Alman begitu tercengang melihat ada aliran sungai deras yang memecah padang pasir yang tandus. "Masya Allah guys. Di tanah kering, tandus, airnya mengalir deras. Keren-keren-keren," kata Alman. Suara aliran sungai tersebut begitu terdengar jelas. Suasana sejuk langsung menyeruak, dan membuat kondisi padang pasir terasa segar. Diakui Alman, sejuknya sungai di tengah padang pasir itu mengingatkannya pada suasana di kampung halaman. "Ini airnya kencang banget ya, Masya Allah Tabarakallah. Itu lihat, Masya Allah. Saya merasa seperti lagi di kampung saya di Subang," bebernya. Gurun pasir yang mengelilingin sungai di Arab Saudi yang banyak dipenuhi ikan nila dan lele YouTube Alman Mulyana Dia benar-benar takjub akhirnya bisa mendengar gemericik air seperti di Indonesia. "Dan saya merasa nggak lagi di Arab ya. Kalau lagi dengar gemericik air seperti ini. Apa pendapat teman-teman semua kalau melihat air mengalir deras seperti ini di Jazirah Arab," katanya. Mungkin bagi sebagian orang Indonesia, melihat derasnya sungai sudah bukan pemandangan yang aneh. Tapi lain lagi jika berada di Arab yang jarang sekali terjadi hujan. "Jazirah Arab itu kalau blusukan ke tempat-tempat kaya gini itu, ada banyak hal unik dan menarik untuk dibahas memang. Kalau di Indonesia, mungkin hal biasa. Kalau di sini aneh, karena jarang hujan," ucapnya. Umumnya, orang mengenal Arab Saudi adalah wilayah dengan kondisi tandus yang kering, tanpa pemandangan alam sejuk seperti di Indonesia. Selain itu, kebanyakan yang ada di pikiran orang-orang adalah Mekkah, Madinah, padang pasir dan unta. "Kalau kita ngomongin tentang Arab, yang ada dipikiran kita sebagai orang Indonesia. Satu, Mekkah, Madinah, padang pasir dan unta. Nggak terbayang tempat-tempat seperti ini," ungkapnya. Alman benar-benar merasa kagum dengan adanya sungai yang mengalir dengan deras di tengah gurun pasir. Dia menyorotkan kamera tepat di sekitar sungai. "Di sini merasa ada keanehan, di sini kering dan bukan tanah tapi pasir. Di sini itu gersang guys, dan ini nggak banyak diketahui orang Arab," ucapnya. Begitulah potret sungai yang ada di Arab Saudi dan membuat semua orang tercengang. Terdapat dua jenis sumber air yang terdapat di gurun yaitu Oase dan Wadi. Oase adalah suatu wilayah subur di tengah gurun yang didalamnya terdapat mata air. Oase dapat dikatakan sebagai taman di tengah gurun, dan didalamnya dapat tumbuh berbagai macam vegetasi, hewan bahkan pemukiman manusia jika areanya cukup luas. Oase sering digunakan para pedagang yang melintasi rute gurun untuk beristirahat. Oase dapat terbentuk dari adanya sungai di bawah tanah atau akuifer artesis. Hujan dan badai besar dalam waktu singkat yang turun di wilayah gurun merupakan salah satu sumber terciptanya Oase. Munculnya Oase di gurun kemudian dapat mengundang berbagai burung atau mahluk lainnya yang sedang bermigrasi untuk singgah. Hewan-hewan seperti burung kemudian dapat membawa bibit-bibit tanaman dari daerah asal dan menjatuhkannya di daerah Oase tadi sehingga munculnya berbagai macam tumbuhan. Lalu apa bedanya dengan Wadi? Wadi adalah sumber air di gurun berupa sungai yang alirannya pendek dan bersifat sementara. Wadi bisa berasal aliran sungai induk seperti Sungai Nil di Gurun Sahara. Selain itu Wadi bisa terbentuk karena hujan deras di tengah gurun sehingga membentuk aliran-aliran air di atas gurun. Jadi jawaban yang pas untuk nama lain sungai kering di padang pasir adalah wadi. Wadi ialah palung sungai kering yang hanya mengandung air selama hujan lebat. Istilah “wādī” banyak ditemui dalam toponim bahasa Arab. Wadi cenderung dihubungkan dengan pusat populasi manusia karena tersedianya air bawah tanah. Melintasi wadi yang luas di waktu-waktu tertentu bisa berbahaya, karena air bah yang tak terduga. Air bah seperti itu menyebabkan kematian tiap tahun di Arab Saudi dan banyak negeri Timur Tengah lainnya. Contoh wadi yang terkenal Wādī al-Ḥaǧārah Guadalajara, Spanyol Wadi Alei Wadi Alfa Wadi Allaqi, Aswan, Mesir Wadi Allaqi, Sudan Wadi Al’Mujib, Yordania Wadi abu-Hasah Wadi Alaui di Al Bahr a Ahmar Wadi Bani Khalid Wadi Shab dan Wadi Tiwi Wadi Al Abyadh Wadi Dhaiqah

sungai kering di padang pasir